Senin, 29 Juni 2009
KACAUNYA pendaftaran PSB RSBI menjadi pelajaran berharga bagi Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya. Saat ini, panitia optimistis bahwa PSB reguler tidak akan semrawut seperti RSBI. Namun, beberapa wali murid meragukan sistem di PSB online itu.

Salah seorang wali murid yang ditemui Jawa Pos meragukan kesiapan sistem online pada PSB reguler tersebut. Berdasar pengalaman mendaftarkan anaknya di jalur rekomendasi, sistem di website itu tidak sesuai dengan yang diharapkan. ''Setelah jalur rekomendasi diumumkan pukul 22.00, banyak wali murid yang tidak tahu caranya mendapatkan PIN. Tidak ada pengumuman sama sekali,'' kata pria yang enggan disebut namanya itu. Pengumuman tersebut baru diperoleh keesokannya pukul 11.00.

Selain itu, keraguan didasari atas beberapa daftar peserta yang asal-asalan dan memiliki nama ganda. ''Ada dua nama yang sama. Seharusnya, ketika nama siswa masuk daftar, siswa itu tidak bisa mendaftar lagi dengan nama sama,'' katanya.

Koordinator tim IT PSB Yudhi Purwananto menjelaskan, dalam verifikasi itu, yang dijadikan acuan adalah nomor ujian nasional dan tanggal lahir. ''Nama, nama orang tua, dan asal sekolah bisa sama. Tapi, nomor ujian dan tanggal lahir pasti tidak sama,'' katanya (Jawa Pos)
.

Untuk pengumuman cara mendapatkan PIN, pihaknya menampik anggapan bahwa tidak ada pengumuman sama sekali soal cara mendapatkan PIN. ''Sudah ada di halaman depan website jauh sebelum jalur rekomendasi diumumkan,'' imbuhnya.

Dalam pelaksanaan PSB reguler itu, Yudhi yakin tidak akan terjadi seperti di PSB RSBI. Sebab, seluruh database telah siap. ''Kami mohon doa dan dukungannya agar proses PSB reguler nanti lancar,'' katanya.

Sementara itu, Ketua Panitia PSB Ruddy Winarko mengatakan, untuk membantu PSB reguler yang berlangsung 1-4 Juli nanti, pihaknya telah berkoordinasi dengan sekolah-sekolah SMP, SMA, dan SMK. Ada 75 sekolah negeri yang akan membantu PSB reguler.

Tujuannya, masyarakat yang kurang paham terhadap internet dan PSB online itu bisa meminta petunjuk kepada sekolah-sekolah tersebut untuk membantu memasukkan data-data. ''Yang kurang paham bisa ke sekolah terdekat,'' ujarnya

0 komentar:

Posting Komentar